Sumber : ciputramedicalcenter.com/wp-content/uploads/2018/03/shutterstock_1892843890-1-scaled.jpg

Judi online kini semakin mudah diakses melalui website atau aplikasi, sehingga siapa pun bisa ikut bermain, bahkan kalangan anak-anak sekalipun. Permainan ini biasanya berupa kartu, dadu, atau catur yang dikemas menarik sehingga tampak seperti hiburan. Namun, di balik keseruannya, judi online menyimpan bahaya besar karena mengandalkan uang taruhan dengan harapan keuntungan instan. Sayangnya, kebanyakan pemain justru mengalami kerugian besar dan sulit berhenti meskipun sadar akan risikonya.

Kemudahan akses membuat banyak orang terjerumus pada kecanduan. Kondisi ini dikenal sebagai pathological gambling, yaitu dorongan kuat untuk terus berjudi meski tahu dampak buruknya. Pecandu judi online biasanya rela menghabiskan tabungan, berutang, hingga mengabaikan pekerjaan atau sekolah. Lebih parah lagi, sistem permainan seringkali menipu otak dengan menampilkan kekalahan seolah-olah kemenangan kecil. Hal ini menimbulkan ilusi bahwa mereka “hampir menang” sehingga terdorong untuk terus bermain tanpa henti.

Dampak kecanduan judi online tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga pada kesehatan mental dan fisik. Tekanan emosional akibat kekalahan berulang dapat memicu stres, depresi, hingga gangguan tidur. Tak jarang, kondisi ini membuat pemain mencari pelarian dengan minuman beralkohol atau narkoba. Dari sisi fisik, penderita bisa mengalami masalah serius seperti GERD, hipertensi, hingga risiko serangan jantung. Selain itu, dari sisi hukum, perjudian jelas dilarang. Pasal 303 KUHP dan UU ITE menegaskan ancaman hukuman penjara serta denda besar, baik bagi pemain maupun penyelenggara.

Oleh karenanya, penting untuk memahami kecanduan judi online membutuhkan kesadaran diri, disiplin, dan dukungan dari orang sekitar. Terapi perilaku kognitif dapat membantu penderita mengubah pola pikir yang keliru, sementara obat antidepresan bisa diberikan untuk mengurangi stres dan depresi. Dukungan keluarga serta teman sangat penting agar pecandu merasa tidak sendirian. Pemerintah juga perlu berperan dengan menutup akses situs judi online ilegal dan memberikan edukasi tentang bahayanya. Dengan pengawasan, motivasi, dan bantuan profesional, seseorang dapat lepas dari lingkaran judi online dan membangun kembali hidup yang lebih sehat dan produktif.