14 Oktober 2025

Kabar Anak adalah Informasi Keluarga Bahagia, Parenting, Cerita Ibu dan Cerita Ayah

Balita Bengkulu Keluarkan Cacing

Balita Bengkulu Keluarkan Cacing https://regional.kompas.com/read/2025/09/16/065230778/kisah-balita-kakak-beradik-di-bengkulu-cacing-menggumpal-di-perut-keluar

Kabar Anak- Warga Bengkulu digemparkan dengan kasus cacingan parah yang dialami dua kakak beradik, Aa (4) dan Ka (1 tahun 8 bulan), warga Desa Sungai Petai, Kecamatan Talo Kecil, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, harus menjalani perawatan intensif akibat serangan cacing gelang (Ascaris lumbricoides).

Menurut keterangan keluarga, kondisi itu sudah berlangsung beberapa hari sebelum akhirnya dibawa ke fasilitas kesehatan setempat. Awalnya, orang tua korban mengira anaknya hanya mengalami sakit perut biasa. Namun, situasi berubah mengerikan ketika cacing mulai keluar dari tubuh sang balita.

“Anak saya tiba-tiba muntah dan dari mulutnya keluar cacing panjang, lalu tidak lama dari hidungnya juga ikut keluar,” ungkap ibu korban dengan wajah pucat.

Kasus ini kembali mengingatkan publik pada kejadian serupa di Sukabumi, Jawa Barat, di mana seorang anak bernama Raya meninggal dunia pada Juli lalu akibat infeksi cacingan. Pakar kesehatan menyebut, cacingan yang tidak ditangani dengan baik bisa berakibat fatal, terutama pada balita yang masih sangat rentan.

Hasil Rontgen dan Kondisi Pasien

Direktur RSUD Tais, dr. Eva Debora Siahaan, menjelaskan bahwa hasil pemeriksaan medis menunjukkan adanya gumpalan cacing di dalam perut Ka, balita 1 tahun 8 bulan tersebut. Menurutnya, kondisi ini cukup serius karena cacing sudah tidak bisa dikeluarkan secara alami, sehingga tindakan operasi menjadi pilihan yang disarankan oleh dokter spesialis anak.

“Pasien kini menjalani perawatan intensif. Selain muntah cacing dari mulut dan hidung, ia juga disertai demam tinggi, batuk berdahak, sesak nafas, dan tampak gelisah,” ungkap Eva saat dihubungi pada Senin (15/9/2025).

Karena kondisinya semakin berat, pihak RSUD Tais akhirnya memutuskan untuk merujuk Ka ke RSUD M. Yunus melalui Sistem Rujukan Terintegrasi (Sisrute) BPJS Kesehatan. Eva menambahkan bahwa proses rujukan berlangsung cepat, dan seluruh biaya penanganan pasien ditanggung oleh BPJS sehingga orang tua tidak terbebani.

Kakak juga Terinfeksi Cacing Gelang

Selain Ka, pihak rumah sakit juga menemukan bahwa kakaknya yang berusia 4 tahun, Aa, mengalami kondisi serupa. Dari keterangan keluarga dan hasil pemeriksaan, diketahui bahwa di dalam perut Aa juga terdapat kumpulan cacing. “Hasil observasi menunjukkan ada gumpalan cacing, mirip dengan yang dialami adiknya,” terang dr. Eva. Setelah mendapatkan kepastian medis, Aa pun segera dirujuk ke RS Ummi, Kota Bengkulu, untuk menjalani operasi. Eva menambahkan bahwa infeksi cacing yang menyerang dua bersaudara ini sangat berkaitan dengan kebiasaan hidup sehari-hari yang kurang bersih. Anak-anak sering bermain langsung di tanah tanpa alas kaki, jarang mencuci tangan, serta kondisi kuku yang kotor sehingga mempermudah cacing masuk ke dalam tubuh.

Hasil Rontgen dan Kondisi Pasien

Dari pemeriksaan rontgen, tim medis menemukan adanya gumpalan cacing di dalam saluran pencernaan Ka. Kondisi itu memperburuk keadaan balita 1 tahun 8 bulan tersebut, yang sejak awal sudah menunjukkan gejala demam tinggi, sesak napas, batuk berdahak, hingga rewel dan sulit tidur. Dokter menyatakan bahwa gumpalan cacing tersebut tidak dapat keluar dengan cara alami sehingga tindakan operasi menjadi satu-satunya pilihan. Saat ini, Ka dirawat intensif sambil menunggu prosedur lebih lanjut di RSUD M. Yunus, Kota Bengkulu.

Hingga kini, pasien masih menjalani perawatan intensif dan berada dalam pengawasan ketat tim medis.

img
Penulis

Muriyana

Content writer parenting yang menghadirkan berita, artikel, dan tips seputar anak, keluarga, serta pola asuh. Menulis dengan gaya informatif dan mudah dipahami.