
Adanya Generasi Alpha atau bisa kita sebut Gen A menandai peralihan dari Generasi Z ke generasi baru yang lahir pada rentang tahun 2010 hingga 2025. Setiap generasi yang tumbuh di era berbeda akan memiliki karakteristik unik, dipengaruhi oleh budaya, teknologi, serta peristiwa yang terjadi pada masanya. Berikut lima hal unik tentang Generasi Alpha:
1. Dikelilingi Teknologi Terbaru
Generasi Alpha lahir dan tumbuh di era digital yang sangat pesat. Hal ini jelas sangat memengaruhi generasi tersebut, mereka lebih cepat beradaptasi dengan teknologi dan diprediksi akan memiliki daya beli yang lebih signifikan karena sejak awal sudah dikelilingi oleh teknologi yang lebih canggih dan mudah diakses di mana saja. Namun, pasti ada banyak dampak negatif yang ditimbulkan jika para orang tua tidak membatasi penggunaan, terutama pada perkembangan emosional anak, interaksi sosial bahkan kesehatan.
2. Sulit Diatur
Meski pintar memanfaatkan teknologi, anak-anak Generasi Alpha cenderung tidak suka banyak aturan loh.
Mereka memiliki energi yang besar, rasa ingin tau yang tinggi dan terbiasa dengan mudah mendapatkan informasi karena adanya perkembangan teknologi yang sangat cepat. Sikap ini dapat menimbulkan mereka tampak sulit diatur.
3. Anak Generasi Alpha Sulit Diprediksi
Hal ini terjadi karena Generasi Alpha cenderung lebih memiliki sifat individualis dan aktif. Dengan akses luas ke media sosial dan internet. Karena itu, peran orang tua sangat penting untuk membimbing cara berkomunikasi, berperilaku, serta menanamkan nilai-nilai positif agar mereka tetap bisa memilah dan memilih konten yang sesuai dengan usia agar lebih terarah.
4. Pendidikan Lebih Interaktif
Perkembangan teknologi juga memengaruhi dunia pendidikan. Anak-anak Generasi Alpha terbiasa dengan pembelajaran digital interaktif, mulai dari sekolah dasar. Kini, banyak sekolah sudah memperkenalkan program komputer, coding, hingga penggunaan perangkat digital sebagai bagian dari metode belajar yang lebih inovatif dan menarik.
5. Pola Konsumsi Digital Tinggi
Generasi Alpha memiliki ketertarikan besar terhadap konten digital, baik untuk hiburan maupun pembelajaran. Mereka lebih memilih menonton YouTube, menjelajah TikTok, bermain game online, atau menggunakan aplikasi edukasi daripada membaca buku atau menonton televisi. Pola konsumsi yang serba cepat ini membuat mereka terbiasa multitasking, tetapi juga rentan terdistraksi. Oleh karena itu, perlu adanya bimbingan agar penggunaan digital tetap seimbang, dan bermanfaat bagi perkembangan mereka.
Salsa
Ibu muda sekaligus penulis yang percaya setiap anak unik. Menulis tentang parenting, kesehatan anak, dan cerita keluarga untuk menginspirasi orang tua.
Artikel Lainnya
Cycle Breaking Parenting, Tren Baru di Kalangan Gen Z untuk Putus Pola Asuh Negatif
- 03 Oktober 2025
- 1 week ago
Permainan Edukatif untuk Anak: Asah Motorik, Bahasa, dan Emosi Sejak Usia Dini
- 08 September 2025
- 1 month ago