14 Oktober 2025

Kabar Anak adalah Informasi Keluarga Bahagia, Parenting, Cerita Ibu dan Cerita Ayah

Peran Orang Tua sebagai Pondasi Pendidikan Anak: Kunci untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Peran Orang Tua sebagai Pondasi Pendidikan Anak: Kunci untuk Masa Depan yang Lebih Baik Sumber Gambar : Freepik

Kabar Anak - Keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak tidak lagi sekadar bonus para pengamat dan data terbaru menyatakan, dukungan keluarga adalah salah satu penentu utama keberhasilan belajar anak dan investasi jangka panjang bagi kualitas sumber daya manusia Indonesia. Meski akses sekolah terus meningkat, tantangan di rumah dan kurangnya peran aktif orang tua masih menghambat potensi anak-anak di berbagai wilayah.

Data resmi menunjukkan tren perkembangan akses pendidikan yang positif publikasi Statistik Pendidikan 2024 memetakan kondisi sekolah, ketersediaan guru, dan indikator partisipasi yang digunakan untuk menilai akses di semua jenjang namun capaian akses belum otomatis menjamin kualitas pembelajaran tanpa dukungan lingkungan keluarga.

Sejumlah studi di Indonesia menunjukkan bahwa bentuk-bentuk keterlibatan orang tua terutama kegiatan parenting dan pembelajaran di rumah memberi dampak positif terhadap pencapaian belajar anak, meski efeknya kadang berukuran kecil sampai sedang tergantung konteks. Penelitian akademik menemukan bahwa praktik pengasuhan dan aktivitas belajar bersama di rumah berkontribusi pada peningkatan prestasi bahasa Indonesia dan kompetensi dasar lainnya pada anak SD.

UNICEF Indonesia mencatat keberhasilan program parenting yang dipadukan dengan strategi komunikasi perilaku, pilot strategi nasional di 175 desa mencatat doubling (dua kali lipat) partisipasi orang tua dalam kelompok parenting bayi antara Juni dan September, dari 6.045 menjadi 13.244 peserta hasil yang mendorong komitmen pemerintah untuk memperluas program tersebut. Temuan ini menggarisbawahi bahwa program yang memudahkan akses, memberi pengetahuan praktis, dan mengajak orang tua secara langsung dapat meningkatkan keterlibatan keluarga.

Di beberapa wilayah pilot, peningkatan partisipasi parenting bukan hanya angka. UNICEF melaporkan contoh-contoh lokal di mana orang tua termasuk ayah mulai terlibat aktif di pusat pengasuhan dini ECD (Early Childhood Development), mendampingi kegiatan membaca dan permainan edukatif yang memperkuat keterampilan dasar anak. Perubahan kecil mengalokasikan 20–30 menit membaca bersama setiap hari atau memantau pekerjaan rumah tercatat berkaitan dengan peningkatan kesiapan sekolah dan kepercayaan diri anak.

Meski manfaatnya jelas, banyak kendala praktis membatasi peran orang tua. Laporan media nasional dan analisis statistik menyoroti beberapa masalah utama seperti jam kerja orang tua yang panjang sehingga waktu bersama anak terbatas, ketidakpahaman terhadap kurikulum dan metode pengajaran modern, serta masalah ketimpangan akses teknologi di rumah yang menyulitkan pendampingan pembelajaran daring. Satu liputan nasional bahkan menyebut angka survei BPS bahwa hanya sekitar setengah orang tua yang aktif mendampingi belajar anak di rumah menandakan ruang besar untuk peningkatan.

Secara lebih luas, penelitian eksperimental juga menunjukkan bahwa menaikkan keterlibatan orang tua tidak selalu langsung diterjemahkan ke peningkatan yang besar pada hasil belajar, efektivitasnya bergantung pada kualitas intervensi, kapasitas orang tua, dan dukungan sistem sekolah. Artinya, program perlu dirancang sensitif konteks.

Baca Juga: Menjaga Ketenangan dalam Menghadapi Tantangan Mengasuh Anak

Para peneliti dan organisasi internasional merekomendasikan paket langkah yang saling melengkapi:

  • Program literasi orang tua dan parenting: Pelatihan singkat yang mudah diakses (offline dan daring) agar orang tua memahami cara belajar yang mendukung perkembangan kognitif dan emosional anak. Inisiatif pilot UNICEF menunjukkan bahwa strategi komunikasi perilaku yang terstruktur dapat menggandakan partisipasi orang tua bila dipadukan dengan fasilitas lokal.
  • Fleksibilitas waktu sekolah dan kerja sama komunitas: Sekolah dapat menawarkan kelas parenting pada akhir pekan atau jadwal fleksibel, sementara pemerintah daerah dan dunia usaha didorong memfasilitasi program keluarga yang ramah kerja.
  • Perkuat saluran komunikasi sekolah dan orang tua: Aplikasi penghubung, pertemuan orang tua berkala, dan pelibatan orang tua dalam kurikulum sederhana bisa membangun kepercayaan dan konsistensi antara rumah dan sekolah. Pengalaman sekolah yang mengintegrasikan parenting class melaporkan hasil positif dalam keterlibatan keluarga.
  • Dukungan pada kelompok rentan: Intervensi harus fokus ke daerah terpencil dan keluarga berpendapatan rendah misalnya bantuan bahan bacaan, modul pembelajaran sederhana, serta literasi digital untuk orang tua agar mereka bisa mendampingi anak saat pembelajaran daring.

Ahli pendidikan menegaskan, perbaikan sistem pendidikan bukan hanya soal guru dan anggaran, melainkan soal sinergi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat. Keterlibatan orang tua bukan sekadar tugas moral, melainkan investasi nyata untuk masa depan anak dan bangsa. Program-program yang mengedukasi dan memudahkan peran orang tua dengan dukungan kebijakan dan infrastruktur berpotensi mengubah lanskap pendidikan Indonesia dalam dekade mendatang.

Raih kesempatan beribadah ke Baitullah dengan nyaman dan tenang. Cek paketnya sekarang 👈🏻

img
Penulis

Dani

Seorang penulis yang fokus pada dunia anak dan parenting. Gemar berbagi tips pola asuh, edukasi anak, serta inspirasi keluarga yang penuh cinta