Menjaga Ketenangan dalam Menghadapi Tantangan Mengasuh Anak
- byDani
- 22 Agustus 2025
- 1 month ago

Dalam menjalani tanggung jawab sebagai orang tua, kita sering kali menemui situasi yang dapat menguras tenaga dan perasaan. Terkadang, anak terus-menerus rewel, rumah menjadi kacau dan seolah-olah segala sesuatu berada di luar kontrol. Pada saat-saat seperti itu, penting untuk diingat bahwa kita tidak sendirian dalam hal ini.
UNICEF, melalui panduannya, memberikan beberapa saran sederhana namun sangat bermanfaat untuk membantu kita tetap tenang dan menjalani peran ini dengan lebih bahagia. Yang terpenting adalah merawat diri kita sendiri agar bisa merawat orang lain dengan lebih baik.
Ketika merasa terbebani atau merasa lelah, cobalah berikan waktu untuk diri sendiri. Ini bukan berarti kita berlari atau menghindari kenyataan, melainkan memberi diri kita kesempatan untuk bernapas. Ambil napas dalam-dalam lalu keluar dari ruangan selama beberapa menit, sebelum itu pastikan anak berada dalam keadaan aman. Waktu singkat ini dapat memberi kesempatan untuk menenangkan pikiran, sehingga kita dapat menghadapi situasi dengan kepala yang lebih jernih, bukan dengan emosi yang meledak-ledak.
Tidak ada yang lebih mengasyikkan dari pada berbagi cerita. Jangan ragu untuk menceritakan perasaan kepada pasangan, teman dekat, atau anggota keluarga. Terkadang, dengan sekadar mengekspresikan apa yang kita rasakan, beban di pikiran akan terasa lebih ringan. Mungkin saja mereka juga memiliki pengalaman serupa dan dapat memberikan dukungan atau solusi yang mungkin tidak pernah kita pikirkan sebelumnya.
Mencari bantuan bukanlah sesuatu yang perlu dipandang malu. Kita tidak perlu menjadi "super-parent" yang mampu mengatasi segala sesuatu sendirian. Minta pasangan untuk bergantian menjaga anak bukanlah hal yang salah, atau meminta bantuan dari keluarga saat kita membutuhkan waktu untuk beristirahat. Mengakui bahwa kita memerlukan dukungan adalah tanda kekuatan, bukan kelemahan.
Yang tak kalah penting adalah tidak melupakan diri sendiri. Kita sering terfokus pada kebutuhan anak hingga lupa untuk merawat diri. Padahal, kita tidak bisa memberi jika diri kita kehabisan energi. Pastikan untuk cukup tidur, mengonsumsi makanan bergizi, dan luangkan waktu untuk melakukan hal yang kita nikmati baik itu membaca buku, mendengarkan musik, atau hanya menikmati secangkir kopi hangat dalam ketenangan.
Akhirnya, cobalah untuk selalu mengingat hal-hal positif. Di balik setiap tantrum dan tantangan, ada senyuman tulus anak, pelukan hangat, atau tawa mereka yang dapat membuat hati kita bergetar. Mengingat kembali momen-momen indah ini bisa menjadi pengingat kuat bahwa semua usaha ini sangat berharga.
Ingatlah, tidak ada orang tua yang sempurna. Kita semua berada dalam proses pembelajaran. Yang terpenting adalah terus berusaha menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri, untuk diri kita dan juga untuk keluarga yang kita cintai.
Dani
Seorang penulis yang fokus pada dunia anak dan parenting. Gemar berbagi tips pola asuh, edukasi anak, serta inspirasi keluarga yang penuh cinta