14 Oktober 2025

Kabar Anak adalah Informasi Keluarga Bahagia, Parenting, Cerita Ibu dan Cerita Ayah

Antara Layar dan Pelukan: Parenting di Zaman Serba Digital

Antara Layar dan Pelukan: Parenting di Zaman Serba Digital Construction Jolivar | Pinterest

Kabar Anak - Zaman bergerak begitu cepat. Ponsel jadi teman setia di setiap sudut rumah, media sosial menjadi ruang bermain baru, dan dunia maya kini seolah lebih riuh daripada taman bermain di depan rumah. Di tengah semua itu, banyak orang tua merasa tertinggal, bukan karena tak peduli, tapi karena ritme dunia anak-anak kini jauh berbeda dengan masa muda mereka dulu.

Di sinilah kadang jarak kecil muncul tanpa disadari. Anak sibuk dengan layar, sementara orang tua masih mencari cara untuk bisa hadir di tengah arus yang serba digital ini. Banyak yang berusaha menasihati, tapi justru terdengar seperti menggurui. Ada pula yang memilih diam, takut disalahartikan atau malah membuat suasana tegang.

Namun, satu hal yang sering terlupakan yaitu anak tidak butuh orang tua yang sempurna, mereka hanya butuh orang tua yang mau mendengarkan.

Wujudkan niat suci Anda bersama Baitullah

Ketika “Ketinggalan Zaman” Bukan Masalah

Label “orang tua ketinggalan zaman” sering muncul karena perbedaan cara pandang. Anak hidup di masa ketika semuanya serba cepat, sementara orang tua dibesarkan dalam nilai yang penuh kehati-hatian. Tapi apakah keduanya harus bertentangan?

Sebenarnya tidak. Justru, dari dua dunia itulah lahir keseimbangan. Kebijaksanaan orang tua yang berpadu dengan semangat eksploratif anak.

Menjadi orang tua masa kini bukan berarti harus menguasai tren, meniru gaya bicara anak muda, atau ikut-ikutan dalam hal yang tidak nyaman. Tapi menjadi orang tua masa kini berarti mau belajar memahami bahasa zaman anak tanpa kehilangan jati dirinya.

Hadir, Bukan Hanya Sekadar Ada

Anak-anak bisa merasakan kehadiran orang tuanya, bahkan tanpa kata. Terkadang hal-hal kecil pun bisa menjadi penanda kasih sayang yang tak bisa digantikan oleh nasihat panjang.

Parenting sejatinya bukan tentang banyaknya larangan, tapi tentang bagaimana anak merasa aman menjadi dirinya sendiri di hadapan orang tuanya. Saat orang tua hadir dengan hati terbuka, anak pun belajar bahwa rumah adalah tempat pulang yang tidak menghakimi.

Membangun Komunikasi Dua Arah

Komunikasi adalah jembatan yang sering kali hilang di tengah kesibukan. Orang tua bicara dari pengalaman, anak bicara dari rasa ingin tahu. Maka, kuncinya bukan siapa yang benar, tapi bagaimana keduanya bisa saling mendengarkan.

Dari pada sekadar memberi nasihat, cobalah mendengar dulu. Biarkan anak bercerita, meski ceritanya terdengar sepele. Dari sana, orang tua bisa masuk namun bukan sebagai pengatur, tapi sebagai teman diskusi. Kalimat sederhana seperti, “Ibu paham kok, dulu Ibu juga pernah merasakan begitu,” bisa mencairkan dinding yang selama ini tak terlihat.

Baca juga ini: Rahasia Senyum Anak Tunggal

Menjadi Teladan, Bukan Hanya Pengingat

Anak meniru lebih cepat dari pada mendengar. Mereka belajar dari cara orang tua berbicara, bersikap, bahkan dari bagaimana orang tua memperlakukan dirinya sendiri. Jika orang tua ingin anak berhenti bermain ponsel berlebihan, tunjukkan bagaimana caranya menikmati waktu tanpa layar.

Parenting bukan soal banyak bicara, tapi konsistensi antara kata dan perbuatan. Anak tak hanya butuh peraturan, tapi juga panutan.

Dunia Anak Boleh Berbeda, Tapi Cintanya Sama

Menjadi orang tua di era ini memang tak mudah. Kadang terasa seperti berjalan di antara dua dunia, dunia masa lalu yang tenang dan dunia anak yang serba cepat. Tapi cinta tetap jadi bahasa universal yang menjembatani segalanya.

Anak-anak hanya ingin diterima tanpa syarat, sementara orang tua ingin dihormati tanpa perlu memaksa. Saat keduanya saling membuka diri, jarak itu perlahan menghilang.

Parenting bukan soal siapa yang lebih tahu, tapi tentang siapa yang mau hadir lebih dulu.
Karena pada akhirnya, kasih sayang yang tumbuh dari saling memahami adalah warisan terbaik yang bisa diberikan kepada anak.

img
Penulis

Nadya Siti

Ibu muda sekaligus penulis yang percaya setiap anak unik. Menulis tentang parenting, kesehatan anak, dan cerita keluarga untuk menginspirasi orang tua.