.jpeg)
Kabaranak - Kepercayaan diri bukan sekadar keberanian berbicara di depan kelas atau tampil di panggung saja. Lebih dari itu, kepercayaan diri adalah pondasi yang membuat anak yakin pada dirinya sendiri, bahwa mereka mampu mencoba, gagal, lalu bangkit kembali. Dari rasa percaya diri inilah minat dan potensi anak dapat berkembang secara alami.
Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang memiliki rasa percaya diri cenderung lebih berani mengeksplorasi hal baru, menemukan minat, bahkan membangun keterampilan yang kelak bisa menjadi bekal hidup. Sebaliknya, tanpa dukungan yang tepat, anak bisa merasa ragu melangkah, takut salah, atau bahkan enggan mencoba.
Peran Besar Orang Tua
Di sinilah orang tua memegang peranan penting. Bukan hanya sebagai pengasuh, melainkan mentor sekaligus teman perjalanan. Dukungan orang tua bisa hadir dalam bentuk sederhana, mendengarkan cerita anak sepulang sekolah, memuji usaha kecil mereka, atau menyediakan ruang aman untuk bereksperimen.
Memberikan kesempatan anak untuk mencoba hal-hal baru seperti menggambar, bermain musik, atau berolahraga akan membuka pintu untuk mereka menemukan minatnya. Namun, pada saat yang sama, orang tua juga perlu bijak mengarahkan bila ada keterbatasan atau pilihan yang belum sesuai.
Memberi Wadah Eksplorasi
Anak di usia dini cenderung memiliki minat yang berubah-ubah, Itu hal yang wajar. Tugas orang tua adalah memberikan wadah agar anak bisa mencoba berbagai hal tanpa takut salah.
Lingkungan rumah yang penuh kasih sayang menjadi “laboratorium pertama” bagi anak. Ketika mereka merasa dihargai, aman, dan tidak dihakimi, anak lebih mudah mengembangkan bakatnya. Bahkan, kegagalan pun bisa menjadi bahan belajar yang memperkuat mental mereka.
Baca juga: Cerita Di Meja Makan Keluarga
Tantangan yang Wajar
Perjalanan mendidik anak tentu tidak selalu mulus. Ada masa ketika anak merasa minder, tidak percaya diri, atau membandingkan dirinya dengan temanya yang lain. Di sinilah dukungan emosional dari keluarga sangat penting. Kalimat sederhana seperti, “Tidak apa-apa, kamu sudah berusaha dengan baik”, bisa menjadi penyemangat luar biasa.
Konsistensi orang tua dalam memberi apresiasi, dorongan, serta kesempatan untuk mencoba lagi, perlahan akan menumbuhkan ketangguhan.
Sayap untuk Terbang
Membangun rasa percaya diri anak bukan proses instan, melainkan perjalanan panjang penuh kesabaran. Anak yang tumbuh dengan dukungan kasih sayang, ruang eksplorasi, dan kepercayaan diri akan lebih siap menghadapi masa depan.
Pada akhirnya, setiap senyum dan keyakinan dalam diri anak adalah cerminan peran orang tua yang hadir sepenuh hati. Tugas kita bukan sekadar mengarahkan, melainkan menjadi penopang agar mereka berani mengepakkan sayapnya sendiri menuju langit yang luas.
Sumber
- Membangun Percaya Diri Anak untuk Mengeksplorasi Minat dan Potensinya, DetikHealth.
Tags:
Nadya Siti
Ibu muda sekaligus penulis yang percaya setiap anak unik. Menulis tentang parenting, kesehatan anak, dan cerita keluarga untuk menginspirasi orang tua.