14 Oktober 2025

Kabar Anak adalah Informasi Keluarga Bahagia, Parenting, Cerita Ibu dan Cerita Ayah

15 Tips Parenting Anak agar Tumbuh Percaya Diri

15 Tips Parenting Anak agar Tumbuh Percaya Diri Ilustrasi anak sedang bermain dengan ibunya, sumber foto chatgpt

Kabaranak.com-Pola asuh atau parenting yang tepat berarti membimbing si Kecil agar tumbuh dengan karakter kuat dan sejalan dengan nilai-nilai keluarga. Semua dilakukan dengan cara yang hangat, penuh kasih, dan konsisten. Yuk, simak beberapa tips parenting berikut ini!

Baca juga : Pilihan Menu MPASI Bergizi untuk Bayi 9 Bulan - Kabar Anak

1. Bangun Komunikasi yang Positif

Dasar utama dalam parenting adalah komunikasi dua arah antara orang tua dan anak. Melalui komunikasi yang baik, anak belajar cara berinteraksi, menghargai orang lain, dan mengekspresikan diri dengan benar.

Ketika anak merasa didengar dan dihargai, ia akan tumbuh jadi pribadi yang ceria dan percaya diri. Walau sibuk, sempatkan waktu untuk mengobrol santai dengan anak. Dengarkan ceritanya dengan kontak mata hangat dan ekspresi antusias — hal sederhana yang berdampak besar.

2. Tanamkan Rasa Percaya Diri

Rasa percaya diri membantu anak berani mencoba hal baru dan bangga atas hasil usahanya. Ajarkan si Kecil bahwa setiap anak itu unik, punya kelebihan dan kekurangannya sendiri. Dengan begitu, ia tidak akan malu menjadi dirinya sendiri.

Selain itu, rasa percaya diri juga memperkuat kemampuan sosial dan komunikasi yang kelak membentuk karakter pemimpin dalam dirinya.

3. Buat Aturan dan Batasan yang Sehat

Parenting yang baik bukan berarti memberi kebebasan tanpa arah, tapi juga bukan membatasi secara berlebihan. Buat aturan yang jelas seperti waktu makan, tidur, dan bermain agar anak belajar bertanggung jawab.

Jelaskan alasan di balik setiap aturan agar si Kecil mengerti sudut pandang Mama dan Papa. Kalau ia keberatan, dengarkan pendapatnya — itu juga bagian dari belajar menghargai.

4. Beri Stimulasi yang Tepat

Stimulasi sangat penting untuk mendukung perkembangan otak anak. Kegiatan sederhana seperti bermain, membaca cerita, atau mengenal bentuk dan warna bisa memperkuat koneksi otak dan membantu membangun karakter positif sejak dini.

5. Biarkan Anak Mencoba Sendiri

Kalau si Kecil punya bakat di satu bidang, dukung tanpa membatasi. Biarkan ia mencoba hal-hal baru agar potensi lainnya juga berkembang.

Saat belajar hal baru, beri kesempatan ia berusaha sendiri. Cukup dampingi dan bantu bila benar-benar diperlukan. Dengan begitu, anak belajar mandiri dan percaya pada kemampuannya.

6. Ajarkan Sikap Tangguh

Anak perlu belajar bahwa kegagalan bukan akhir dari segalanya. Bangun mental tangguh dengan terus menyemangatinya untuk mencoba lagi.

Ucapkan apresiasi yang spesifik, misalnya, “Hebat ya, kamu nggak menyerah walau jatuh beberapa kali. Yuk, besok kita coba lagi!”

7. Hargai Proses, Bukan Hanya Hasil

Pujian memang penting untuk menumbuhkan rasa percaya diri, tapi fokuslah pada usaha anak, bukan hasil akhirnya. Dengan begitu, anak belajar bahwa keberhasilan datang dari kerja keras dan ketekunan, bukan hanya dari keberuntungan.

8. Asah Kemampuan Logika

Kemampuan berpikir logis perlu dilatih sejak dini karena membantu anak memahami sebab-akibat dan mengambil keputusan yang tepat. Anak yang berpikir logis juga cenderung lebih mudah belajar dan memecahkan masalah.

9. Ajarkan Anak Membuat Keputusan Sendiri

Berikan anak kesempatan untuk membuat pilihan, seperti menentukan baju atau menu sarapan. Anak yang terbiasa mengambil keputusan akan merasa lebih percaya diri dan bertanggung jawab atas pilihannya sendiri.

10. Bantu Anak Mengelola Emosi

Anak yang mampu mengendalikan emosinya cenderung lebih fokus, mudah bergaul, dan sukses di sekolah. Ajarkan anak mengenali perasaannya — marah, sedih, atau senang — dan bantu dia menyalurkan emosi dengan cara yang baik.

11. Latih Kemampuan Penalaran

Kemampuan bernalar membantu anak memahami dan menilai sesuatu dengan bijak. Jika kemampuan ini tidak diasah, anak bisa kesulitan memilah informasi dan mencari solusi yang tepat saat menghadapi masalah.

12. Latih Fokus Sejak Dini

Kemampuan fokus penting agar anak bisa menyelesaikan sesuatu dengan maksimal. Ajak si Kecil bermain permainan sederhana seperti puzzle atau menggambar untuk melatih konsentrasinya. Fokus yang baik akan membuat anak lebih disiplin dan terarah.

13. Asah Kemampuan Bahasa

Kemampuan berbahasa adalah kunci utama anak untuk berkomunikasi dan belajar. Mulailah dengan membacakan buku cerita bergambar setiap hari. Gunakan nada suara yang ekspresif dan ekspresi wajah yang menarik agar anak ikut berimajinasi.

14. Biasakan Anak Bergerak Aktif

Anak yang aktif bergerak cenderung lebih sehat dan pintar. Aktivitas fisik membantu aliran darah ke otak dan meningkatkan kemampuan berpikir serta berbahasa.

IDAI merekomendasikan agar anak beraktivitas fisik minimal 60 menit setiap hari. Ajak anak bermain bola, bersepeda, atau menari bersama agar tetap aktif dan ceria.

15. Tanamkan Nilai Moral

Anak yang terbiasa mendengar cerita atau bermain peran tentang kebaikan akan lebih mudah memahami nilai-nilai moral. Gunakan kesempatan sehari-hari untuk mengajarkan kata “tolong”, “maaf”, dan “terima kasih” agar anak terbiasa bersikap sopan dan berempati.

 

Selain menerapkan tips di atas,penting juga untuk orang tua mengetahui gaya pengasuhan yang sesuai karakter keluarga. Berikut adalah empat jenis gaya parenting yang umum dikenal

Jenis-Jenis Gaya Parenting

Setiap keluarga bisa memilih gaya parenting yang paling sesuai dengan karakter anak. Berikut empat tipe parenting yang umum dikenal:

  1. Authoritarian (Otoriter)
    Pola asuh dengan aturan ketat dan komunikasi satu arah. Biasanya anak tidak diberi ruang untuk berpendapat.

  2. Authoritative (Otoritatif/Suportif)
    Kombinasi disiplin dan kasih sayang. Orang tua tetap punya aturan, tapi tetap terbuka mendengarkan pendapat anak.

  3. Permisif
    Orang tua cenderung longgar terhadap aturan dan lebih fokus pada hubungan yang hangat, sehingga mendorong kemandirian anak.

  4. Uninvolved (Tidak Terlibat)
    Tipe pengasuhan di mana orang tua jarang terlibat dan komunikasi dengan anak sangat terbatas. Akibatnya, anak kurang mendapat arahan dan dukungan emosional.

Menerapkan pola parenting yang positif disertai dengan pemenuhan gizi yang baik dari makanan bergizi dan susu pertumbuhan akan membantu si Kecil tumbuh menjadi pemenang sejati di setiap langkah hidupnya.

Share:
img
Penulis

Mutiara Sagita

Ibu muda sekaligus penulis yang percaya setiap anak unik. Menulis tentang parenting, kesehatan anak, dan cerita keluarga untuk menginspirasi orang tua.