Mencegah Konflik Berkepanjangan: Mengatasi Dampak Sibling Rivalry pada Anak
- byZeta
- 16 September 2025
- 3 weeks ago

Kabaranak.com Memiliki anak kedua sering kali menjadi hal yang menakutkan bagi para bunda, sebab rasa takut tidak bisa berlaku adil kepada sang kakak karna hadirnya adik. Namun dengan begitu kita memiliki beberapa tips untuk menghindari adanya Sibling rivalry. Siblings rivalry sendiripun memiliki arti persaingan antara kakak dan adik kerap terjadi dalam keluarga. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh rasa cemburu akibat salah satu anak mendapat perhatian lebih. Bahkan, persaingan bisa berlangsung hingga dewasa. Oleh karena itu, orang tua perlu memahami cara mengatasinya.
Siblings rivalry sendiri umunya terjadi pada saudara kandung yang memiliki jarak jarak usia dekat kisaran 1 sampai 2 tahun. Dan umunya persaingan tersebut terjadi ketika anak masih kecil. Dan persaingan menurun Ketika mereka sudah dewasa. Pertengkaran akan semakin membahayakan masing-masing individu, salah satunya anak merasa rendah diri dan mungkin akan melakukan tindakan yang menyakitkan saudaranya.
Dampak dari siblings rivalry pada anak tingkah laku regresi. Regresi yang dimaksud adalah kembali pada taraf perkembangan yang lebih dahulu. Tingkah laku anak ini biasanya terjadi supaya anak mendapatkan perhatian lebih dari orang tuanya. Bentuk regresi yang biasa ditunjukkan yaitu gangguan terhadap pengendalian buang air besar dan buang air kecil serta tendensi perilaku seperti bayi seperti memasukkan jari ke dalam mulut. Sedangkan dampak pada saudaranya yaitu agresi. Agresi adalah setiap usaha yang disengaja untuk menyakiti saudaranya, baik secara fisik atau verbal. Agresi fisik tersebut seperti memukul, menendang, meludah, mencakar terhadap adiknya. Sedangkan agresi verbal yaitu menyalahkan adiknya saat tidak nyaman terhadap sesuatu.
sumber gambar : ai-care.id
Pola asuh orang tua sangat penting dalam menghadapi masalah pada anak, pola asuh orang tua pada kehidupan anak tidak hanya mempengaruhi kehidupan salah satu anak, tetapi juga hubungan antar sibling. Dalam sibling rivalry anak tidak hanya membandingkan dirinya dengan saudara kandungnya yang lain melainkan ia juga menilai bagaimana orangtuanya membandingkan dengan saudaranya yang lain. Sibling rivalry bisa menghasilkan manfaat, tetapi biasanya anak merasa direndahkan oleh orang tuanya yang lebih suka pada anak lain. Banyak permasalahan yang timbul karena pola asuh yang kurang tepat misalnya memberikan perhatian yang lebih pada anak yang lain sehingga akan menimbulkan reaksi sibling rivalry.
Cara Mengatasi Sibling Rivalry Antara Lain
Sebenernya cara mengatasinya bisa kita lakukan sebelum sang adik lahir, antara lain libatkanlah sang kakak untuk terus berkomunikasi dengan adiknya yang berada didalam perut bunda, selain itu berikan informasi kepada kakak bahwa adik akan hadir dan nantinya akan menjadi teman main sang kakak.
sumber gambar : mindchamps.org
Serta ciptakanlah memoment menyenangkan untuk kakak sebelum adik lahir, selain itu pula Ketika adik lahir ayah bunda bisa memberikan hadiah untuk kakak dengan mengatas namakan adik. Dan bilang kepada sang kakak bahwa hadiah tersebut adalah pemberian adik bayi, karna kakak telah menjadi kakak yang terhebat. Dengan begitu sang kakak pasti sangat merasa dihargai oleh adanya adik yang baru lahir. Selain itu pula cara mengatasinya dengan :
Tetap tenang
Sebagai orang tua, Anda sebaiknya tetap tenang saat menghadapi Si Kakak dan Si Adik yang sedang bertengkar. Ini karena anak-anak cenderung mengikuti apa yang dilakukan oleh orang tua. Dengan begitu, anak akan belajar dan melakukan hal yang sama ketika berada dalam konflik.
Beri Perlakuan yang Adil
Cara menghadapi sibling rivalry selanjutnya yakni pastikan parents memberikan perlakuan yang adil terhadap semua anak di rumah. Jangan sampai terlalu fokus atau memberi perhatian ke salah satu anak saja. Perlakukan kakak maupun adik secara adil, ya. Dengan begitu, anak-anak bisa merasa lebih puas dan dihargai oleh kedua orang tuanya. Perlakuan yang sama ini pun akan membuat anak terhindar konflik dengan saudaranya. Jadi, keluarga semakin harmonis.
Ciptakan lingkungan yang kooperatif
Saat Si Kakak dan Si Adik bertengkar, sebaiknya hindari memihak salah satunya atau bahkan membanding-bandingkannya. Lebih baik bangun kebersamaan antara Si Kakak dan Si Adik dengan mengajaknya berdiskusi untuk memecahkan masalah bersama dengan penyelesaian yang adil.
Buat Aturan yang Jelas
Cara mengatasi sibling rivalry selanjutnya yakni coba buat aturan yang jelas dalam keluarga. Misalnya dengan mensosialisasikan perilaku apa saja yang tidak boleh dilakukan beserta konsekuensinya. Namun, pastikan parents membuat batasan yang jelas, adil, dan tanpa kekerasan. Jadi, anak-anak bisa konsisten mematuhinya dan konflik saudara pun dapat diminimalisir.
Ajarkan rasa empati
Cara yang tidak kalah penting untuk mengatasi sibling rivaly adalah mengajarkan anak rasa empati. Anda bisa mengajarkan buah hati dengan menempatkan diri di posisi saudaranya, misalnya “Kamu ingat tidak saat adik atau kakakmu tidak mau membagi mainannya dengan kamu kemarin, bagaimana perasaanmu saat itu?”
Dengan begitu, anak akan lebih belajar untuk mengerti perasaan saudaranya saat ia tidak mau berbagi barang atau mainan bersama.
Baca juga : Apa itu Strict Parents: Dampaknya bagi Anak
Ajarkan Komunikasi dan Resolusi Konflik
Selain tetap tenang, mengajarkan anak untuk komunikasi dan resolusi konflik saat menghadapi sibling rivalry juga penting dilakukan oleh parents.
Misalnya ketika kakak dan adik terlibat konflik, coba ajak mereka komunikasi secara terbuka. Dengarkan dengan empati dan validasi perasaan mereka masing-masing. Pahami kemungkinan penyebab terjadinya konflik dan persaingan tersebut untuk menemukan solusi yang tepat.
Dengan begitu, anak-anak bisa kembali berdamai dan mereka pun dapat memiliki keterampilan menyelesaikan konflik secara lebih baik.
Zeta
Seorang penulis yang fokus pada dunia anak dan parenting. Gemar berbagi tips pola asuh, edukasi anak, serta inspirasi keluarga yang penuh cinta.
Artikel Lainnya
5 Olahraga Seru untuk Anak yang Menstimulasi Tumbuh Kembang dengan Maksimal!
- 13 Oktober 2025
- 16 hours ago
Batasan & Disiplin yang Sehat: Fondasi Mengajar, Bukan Menghukum
- 16 September 2025
- 3 weeks ago