14 Oktober 2025

Kabar Anak adalah Informasi Keluarga Bahagia, Parenting, Cerita Ibu dan Cerita Ayah

Raya Meninggal Karena Cacingan

Raya Meninggal Karena Cacingan https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2018/05/04/c49cabb8-a9ab-4ce5-8353-459cc653877d_169.jpeg?w=700&q=90

KabarAnak- Raya, merupakan anak empat tahun dari Kampung Pandangeyan, Sukabumi, meninggal dunia pada 22 Juli 2025. Kisahnya bikin banyak orang kaget sekaligus miris, tubuh mungilnya dipenuhi cacing, ditambah lagi ia juga terkena TBC dari sang ayah.

Ironisnya, kabar ini baru sampai ke telinga Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, hampir sebulan kemudian. Itu pun tepat saat Jabar sedang merayakan ulang tahun Indonesia ke-80. “Saya benar-benar tidak menyangka masih ada kasus anak meninggal karena cacingan. Saya minta maaf atas kejadian ini,” kata Dedi, Rabu (20/8/2025).

Hidup di Lingkaran Kemiskinan

Raya tumbuh dalam kondisi serba terbatas. Sejak kecil, ia diasuh neneknya karena sang ibu mengalami gangguan jiwa, sementara ayahnya sakit TBC. Sehari-hari, Raya sering main di kolong rumah panggung yang juga jadi kandang ayam keluarga. “Kemungkinan dari situlah ia sering bersentuhan dengan kotoran ayam” ujar Dedi.

Dari kasus ini, pemerintah provinsi berencana menelusuri lebih jauh. “Kami akan minta keterangan dari aparat desa, tenaga kesehatan, sampai pihak kabupaten. Kalau ada unsur lalai, ya pasti ada sanksi,” tegasnya.

Kronologi di Rumah Sakit

Raya sempat dibawa ke RSUD Syamsudin pada 13 Juli 2025. Saat tiba di IGD, ia sudah tidak sadar. “Menurut keluarga, Raya pingsan sejak sehari sebelumnya,” jelas Irfan, Humas RSUD Syamsudin.

Tim medis langsung bergerak memeriksa tanda vital, memasang infus, hingga memantau kondisinya di ruang PICU. Tapi keadaan makin pelik ketika cacing-cacing keluar dari hidung dan anusnya. “Itu menandakan infeksi sudah parah dan kemungkinan besar menjalar sampai otak,” tambah Irfan.

Beberapa hari bertahan di ICU, nyawa Raya tak tertolong. “Faktor kematian bukan hanya cacing, tapi juga komplikasi TBC,” terang Irfan.

Masalah Biaya

Ternyata, Raya belum terdaftar sebagai peserta BPJS. Sukarelawan dari Rumah Teduh Sahabat Iin komunitas yang pertama kali mendampingi kasus ini sudah berulang kali minta keringanan biaya. Sayangnya, permintaan itu selalu mentok.

“Kami sudah coba menghubungi Dinas Sosial kota dan kabupaten, juga Dinas Kesehatan. Tapi sampai akhir tidak ada jalan keluar,” kata seorang relawan.

Akhirnya, tagihan rumah sakit yang tembus Rp23 juta harus ditanggung oleh Rumah Teduh. Maklum, keluarga Raya sama sekali tidak punya kemampuan untuk membayar.

Cacingan = Kemiskinan

Kasus ini jadi pengingat bahwa cacingan erat hubungannya dengan kemiskinan dan sanitasi buruk. Jenis cacing yang sering menyerang manusia ada banyak, contohnya cacing gelang (Ascaris), cacing tambang, cacing cambuk, hingga cacing kremi. Dalam kasus Raya, dokter menemukan cacing gelang.

Penularannya sederhana, seperti telur cacing menempel di tangan atau makanan lalu masuk ke mulut. Sayur atau buah yang tidak dicuci bersih bisa jadi sumber infeksi. Kalau sudah parah, dampaknya bukan sekadar sakit perut, tapi bisa bikin anak kekurangan gizi, anemia, malas belajar, bahkan menurunkan IQ.

Masalah yang Sering Disepelekan

Tjandra Yoga, mantan Direktur WHO Asia Tenggara, pernah menjelaskan: seekor cacing tambang bisa mengisap 0,2 ml darah, sementara cacing gelang menyerap karbohidrat dan protein. Sekilas kecil, tapi kalau dikali jumlah cacing yang bisa ada di tubuh seseorang, kerugiannya luar biasa.

Anak-anak paling sering jadi korban. Selain tumbuh kembang terganggu, mereka bisa kehilangan semangat belajar dan rentan anemia. Pada ibu hamil, cacingan juga bisa berakibat bayi lahir dengan berat badan rendah.

Di Indonesia sendiri, angka kecacingan masih tinggi. Sampai 2018, prevalensinya bervariasi dari 2,5% sampai lebih dari 60% di beberapa daerah. WHO bahkan mencatat pada 2019, ada sekitar 820 juta orang di dunia terinfeksi cacingan, dengan lebih dari setengah juta kematian tiap tahunnya.

img
Penulis

Muriyana

Content writer parenting yang menghadirkan berita, artikel, dan tips seputar anak, keluarga, serta pola asuh. Menulis dengan gaya informatif dan mudah dipahami.