19 Oktober 2025

Kabar Anak adalah Informasi Keluarga Bahagia, Parenting, Cerita Ibu dan Cerita Ayah

5 Cara Bijak Menjawab Pertanyaan Anak yang Tak Ada Habisnya

5 Cara Bijak Menjawab Pertanyaan Anak yang Tak Ada Habisnya Ilustrasi anak sedang berpikir, sumber parentalks.id

Kabaranak.com-Menurut penelitian di Inggris, rata-rata anak usia dini bisa mengajukan sekitar 300 pertanyaan per hari. Menariknya, sebagian besar datang dari anak perempuan berusia empat tahun. Para ahli perilaku anak menjelaskan bahwa pada usia 2–4 tahun, anak sedang mengalami perkembangan kognitif yang pesat. Di fase ini, mereka mulai memahami dunia di sekitarnya dan belajar membuat hubungan logis untuk memahami sesuatu.

Baca Juga : Tips & Trik Mengatasi Anak Susah Makan - Kabar Anak

 

Tak heran jika mereka sering bertanya seperti, “Kenapa langit berwarna biru?”, “Kenapa semut kecil banget?”, atau “Kenapa bisa hujan?”. Semakin banyak pertanyaan yang diajukan, artinya anak semakin aktif mengeksplor hal-hal di sekitarnya.

Sayangnya, tak sedikit orang tua yang merasa kewalahan, bingung, atau bahkan jengkel menghadapi rentetan pertanyaan tersebut. Padahal, setiap pertanyaan yang muncul adalah tanda bahwa anak sedang belajar dengan caranya sendiri.

Agar momen ini menjadi pengalaman positif, berikut beberapa cara yang bisa diterapkan saat anak mulai banyak bertanya:

 

1. Tetap Sabar

Wajar jika orang tua merasa lelah saat anak terus bertanya. Namun, cobalah untuk menjawab setiap pertanyaannya dengan sabar sesuai kemampuan Anda. Dengan begitu, rasa ingin tahu anak akan terjawab dan justru memotivasi mereka untuk terus belajar.

2. Berikan Jawaban yang Nyata

Misalnya anak bertanya, “Bu, kenapa langit berwarna biru?”, hindari menjawab dengan candaan seperti, “Karena Ayah mengecatnya.”
Cobalah menjelaskan sesuai fakta sederhana yang bisa mereka pahami. Jika Anda tidak tahu jawabannya, katakan dengan jujur dan cari tahu bersama.
Ingat, tugas orang tua adalah mendorong rasa ingin tahu anak, bukan mematikannya dengan larangan atau jawaban asal.

3. Balas Pertanyaan dengan Pertanyaan

Sesekali, cobalah menjawab dengan pertanyaan balik seperti, “Menurut kamu, kenapa langit bisa biru ya?”
Cara ini bisa melatih kemampuan berpikir kritis dan berbahasa anak. Anak juga akan merasa pendapatnya dihargai.
Jika jawabannya belum tepat, jangan ditertawakan. Justru dari sana, Anda bisa memahami bagaimana pola pikirnya bekerja.

4. Lakukan Riset Bersama

Ketika Anda tidak tahu jawabannya, manfaatkan momen ini untuk belajar bersama anak.
Ajak mereka membaca buku, menonton video edukatif, atau bahkan berkunjung ke perpustakaan. Dengan begitu, anak terbiasa mencari tahu melalui sumber yang tepat dan menyadari bahwa belajar bisa menyenangkan.

5. Tak Apa Mengatakan “Ibu Tidak Tahu”

Tidak ada yang salah dengan menjawab, “Ibu belum tahu, yuk kita cari tahu sama-sama.”
Daripada memberikan jawaban yang salah, lebih baik mengakui ketidaktahuan dan menjadikannya kesempatan belajar bersama.
Jika anak kemudian menemukan jawaban yang benar, mereka akan melihat bahwa kejujuran orang tua patut dicontoh.

 

Penutup

Ya, menghadapi anak yang penuh rasa ingin tahu memang melelahkan. Namun percayalah, ini adalah fase berharga dalam tumbuh kembang mereka.
Dengan cara kita merespons pertanyaan-pertanyaan itu, anak belajar berpikir kritis, belajar mempercayai orang tuanya, dan belajar mempercayai dirinya sendiri.

 

Yuk persiapkan umroh awal tahun dari sekarang! segera cek : Baitullah - Platform Ibadah Haji dan Umroh

img
Penulis

Mutiara Sagita

Ibu muda sekaligus penulis yang percaya setiap anak unik. Menulis tentang parenting, kesehatan anak, dan cerita keluarga untuk menginspirasi orang tua.