Kenali Gejala BAB Berdarah dan Cara Mengatasinya
- byMutiara Sagita
- 16 September 2025
- 3 weeks ago

CERITAANAK- Tidak ada orang tua yang tidak merasa khawatir saat melihat si kecil mengalami buang air besar (BAB) disertai darah. Kondisi ini bisa menjadi sinyal adanya gangguan kesehatan yang perlu segera diidentifikasi penyebabnya. Penanganan harus disesuaikan dengan kondisi si bayi.
Ada sejumlah faktor yang dapat menyebabkan munculnya darah pada feses bayi. Penasaran apa saja penyebabnya? Berikut penjelasannya.
Pentingnya Memperhatikan Warna Feses Bayi
Mengamati warna feses bayi setiap hari dapat memberikan gambaran mengenai kondisi kesehatannya. Bila terlihat warna merah pada feses, jangan langsung panik. Cobalah untuk mengingat makanan atau minuman apa saja yang dikonsumsi bayi sebelumnya.
Misalnya, konsumsi buah naga, tomat, atau makanan berwarna merah lainnya bisa membuat warna feses bayi berubah menjadi kemerahan atau ungu. Dalam kasus ini, tidak perlu cemas. Ibu cukup mengganti menu makanan bayi dan mengamati perubahan warna feses pada hari berikutnya.
Namun, bila bayi tidak mengonsumsi makanan berwarna merah dan feses tetap terlihat berdarah, segera konsultasikan ke dokter.
Kemungkinan Penyebab BAB Berdarah pada Bayi
Berikut ini beberapa penyebab umum kenapa bayi bisa BAB berdarah:
1. Robekan pada Anus (Fisura Ani)
Fisura ani adalah luka kecil di sekitar anus yang biasanya terjadi akibat feses yang keras atau berukuran besar. Tekanan saat BAB membuat lapisan kulit di area anus sobek sehingga feses terlihat berdarah.
Penanganannya bisa dengan salep yang diresepkan dokter untuk mempercepat pemulihan. Selain itu, pastikan bayi cukup minum air dan konsumsi makanan tinggi serat untuk melunakkan feses.
2. Alergi terhadap Makanan
Beberapa bayi menunjukkan reaksi alergi terhadap jenis makanan tertentu. Salah satu gejalanya adalah munculnya darah pada feses akibat peradangan di usus. Jika ini terjadi, penting bagi ibu untuk memperhatikan apa saja yang dimakan bayi dan mencatat reaksi yang timbul.
3. Infeksi dari Bakteri
Bakteri seperti E. coli, Shigella, Salmonella, dan Campylobacter bisa menyebabkan infeksi saluran cerna pada bayi. Infeksi ini bisa mengakibatkan peradangan dan luka yang menyebabkan BAB berdarah. Infeksi semacam ini mudah menular, jadi kebersihan harus selalu dijaga.
Pastikan bayi tetap terhidrasi dengan pemberian ASI atau air putih, dan segera bawa ke dokter bila gejala tidak kunjung membaik.
4. Reaksi terhadap Protein Susu
Beberapa bayi mengalami sensitivitas terhadap protein dalam susu, baik dari susu formula maupun ASI. Hal ini bisa menyebabkan peradangan pada usus besar dan munculnya darah dalam feses. Walaupun biasanya tidak berbahaya, kondisi ini tetap perlu penanganan. Ibu bisa berkonsultasi mengenai alternatif susu atau menjaga kondisi puting agar tetap sehat.
Kesimpulan
BAB berdarah pada bayi bisa dipicu oleh berbagai faktor, mulai dari kondisi ringan seperti robekan pada anus, hingga infeksi serius. Oleh karena itu, untuk memastikan penyebab pastinya, konsultasikan ke dokter agar bayi mendapatkan penanganan yang tepat.
Referensi
-
Kids Health. Diakses 2021. Anal Fissure
-
Fair View. Diakses 2021. Bacterial Diarrhea
-
Very Well Family. Diakses 2021. Advice for Blood in Baby’s Stool
-
Pregnancy Birth and Baby. Diakses 2021. Oversupply Breast of Milk
-
Seattle Children’s. Diakses 2021. Stools - Blood in
Tags:
Mutiara Sagita
Ibu muda sekaligus penulis yang percaya setiap anak unik. Menulis tentang parenting, kesehatan anak, dan cerita keluarga untuk menginspirasi orang tua.